Sebagai bahan makanan, telur bebek tentu mempunyai beberapa kelebihan. Telur bebek mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, rasanya enak, mudah dicerna, menimbulkan rasa segar dan kuat pada tubuh serta dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan. Dalam telur bebek khususnya, protein lebih banyak terdapat pada bagian kuning telur yaitu 17 %, sedangkan bagian putihnya 11 %. Protein telur bebek terdiri dari ovalbumin (putih telur) dan ovavitelin (kuning telur). Protein telur mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat.
Pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan penyampaian barang-barang dan jasa dari tangan produsen ke
tangan konsumen. Tujuan pokok pemasaran adalah memenuhi permintaan pasar.
Untuk memenuhi permintaan pasar, kebutuhan
konsumen dan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya Telur bebek layak
untuk dipasarkan mengingat banyaknya manfaat yang dapat di peroleh dari telur
bebek, tapi dikarenakan tidak adanya strategi-strategi pemasaran yang jelas dan tepat sasaran, dan lemahnya pengelolaan
manajemen pemasaran, sehingga banyak pengusaha telur bebek berhenti pada saat
pemasaran. Untuk itu Agar telur bebek bisa dipasarkan secara baik dan laku
dipasar kita perlu strategi-strategi pemasaran yang jelas dan tepat sasaran dan
juga sistem pengelolaan manajemen pemasaran yang baik.
Adapun
manfaat yang diperoleh dari pemasaran telur bebek ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi konsumen untuk dapat memenuhi kebutuhan dan dapat
memenuhi zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.
2. Bagi produsen untuk dapat meningkatkan pendapatan.
3. Bagi pemasar untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya.
4. Sebagai bahan informasi dalam mengetahui strategi
pemasaran bagi yang memasarkan telur bebek.
5. Sebagai bahan pertimbangan bagi yang memasarkan telur
bebek dalam mengambil kebijakan pemasaran
Unsur
utama dalam proses manajemen pemasaran telur bebek adalah rencana dan strategi
pemasaran. Perencanaan pemsaran dilakukan di 3 level pemasaran: level unit
bisnis, level divisi dan level produk. Perencanaan meliputi perencanaan
stratejik dan taktis. Perencanaan stratejik dilakukan di unit bisnis.
Perencanaan stratejik meliputi definisi visi dan misi pemasar, perencanaan
portofolio bisnis, perencanaan sumber daya untuk tiap unit bisnis telur bebek.
Perencanaan stratejik memberikan kerangka utama dalam perencanaan
keseluruhan pemasaran. Perencanaan stratejik merupakan arah bagi semua gerak
langkah usaha pemasaran telur bebek. Perencanaan stratejik itu kemudian
diterjemahkan ke dalam rencana taktis di level divisi dan level produk.
Perencanaan taktis di tingkat divisi dan produk meliputi perencanaan tentang
segmentasi, targeting dan positioning serta rencana bauran pemasaran (4P,
product, price, place and promotion strategy) untuk masing-masing
divisi/produk.
Dalam
kondisi lingkungan yang senantiasa
berubah dan tingkat persaingan dalam merebut pangsa pasar semakin ketat. Upaya
pemasaran telur bebek merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha
produksi telur bebek, termasuk agribisnis. Kegiatan pemasaran dapat menjadi
sumber kegagalan bagi produsen dan atau menjadi tempat pemborosan jika tidak
direncanakan dengan baik. Banyak pengusaha agribisnis, terutama yang berskala
menengah ke bawah sering kali mengalami kesulitan dalam menyusun Program
Pemasaran secara formal, sehingga produk yang dihasilkan tidak mampu mencapai
pasar sasarannya. Rencana pemasaran adalah bagaimana seorang produsen dapat mencapai tujuan pemasarannya melalui
sistem pemasaran yang dibentuk oleh komponen eksternal, internal, umpan balik dan
wirausahawan (pelaku bisnis).
Interaksi
dari keempat variabel utama dalam sistem pemasaran, yaitu : produk dan jasa,
Penetapan harga, saluran distribusi dan aktivitas promosi Keempat bauran
pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product
: pada hakikatnya, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu
semata-mata tapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya.
Pada dasarnya, produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga
tingkatan, yaitu :
a. Produk
inti (core product), merupakan inti yang sesungguhnya dari produk yang ingin
diperoleh oleh seorang pembeli (konsumen) dari produk tersebut.
b. Produk
formal (Formal Product), merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan
kemasan yang menyertai produk tersebut.
c. Produk
tambahan (ougemented product), merupakan tambahan produk formal dengan berbagai
jasa yang menyertainya.
2. Price
: Dalam menentukan harga harus depertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan
penentuan harga tersebut, hal ini disebabkan dengan diketahuinya tujuan
penentuan harga tersebut menjadi mudah.
3. Place
: Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen atau si
pemakai pada waktu yang tepat. Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah
lembaga-lembaga yang memasarkan produk berupa barang atas jasa dari produsen
sampai ke konsumen.
4. Promotion:
promosi lebih kepada menawarkan access/chanel kepada pembeli penyajian atau
secara lisan dalam pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan
tujuan agar dapat terealisasinya penjualan. Pengembangan dan penyebaran
komunikatif persuasif tentang desain tawaran untuk menarik konsumen.
Telur asin yang sering dijumpai di pasar
tradisional atau supermarket merupakan produk asli masyarakat Indonesia yang
dikerjakan secara Home Industry (Industri Rumahan). Rasanya yang khas dan gurih
sangat disukai masyarakat Indonesia. Selain rasanya yang enak dan gurih, telur
asin sering digunakan sebagai obat diare atau sakit perut dan tambah darah.
Inovasi baru pengolahan telur asin aneka rasa
akan menjadi sebuah peluang usaha baru.
Usaha telur asin aneka rasa perlu dibuat, selain untuk menambah variasii baru, telur asin yang beraneka ragam juga untuk memenuhi asupan gizi, terutama bagi
orang yang tidak menyukai telur dengan rasa asin. Telur asin yang ada di
pasaran saat ini terkadang kadar keasinannya tidak tentu, sehingga kadang
konsumen merasa enggan untuk membeli telur asin.
Usaha pembuatan telur
asin sangat menjanjikan karena peminatnya cukup besar. Produk telur asin masih
bisa dikembangkan dalam berbagai rasa dan aroma, seperti rasa bawang, rasa coklat, dan rasa udang. Aneka
rasa telur asin bisa menambah keanekaragaman makanan khas yang bisa diproduksi sesuai
permintaan pasar.
Luaran yang di harapkan
dari usaha telur asin aneka rasa ini adalah produk telur asin aneka rasa yang
bermutu tinggi, awet, dan tahan lama yang mempuyai cita rasa yang khas dan
enak, serta memiliki nilai jual lebih
tinggi di masyarakat, yang nantinya akan berdampak pada terciptanya
hubungan kemitraan dengan para peternak bebek dengan perusahaan pengolahan
telur asin aneka rasa, dengan demikian telur bebek dari peternak bisa langsung
terjual tanpa harus di bawa ke pasar dan sebagainya. sehingga memunculkan
peluang wirausaha baru yang bisa dikembangkan oleh masyarakat.
Dalam pembuatan telur
asin aneka rasa (coklat, udang dan bawang), alat
dan bahan yang di butuhkan yaitu telur bebek, coklat bubuk, bawang, udang,
garam, batu bata halus, blender, jarum suntik, tusuk gigi, serbet, baskom
(ember besar), stempel, dan ayakan.
Menurut McCarthy ddk (1998)
setiap langkah yang dilakukan dalam mempormulasikanstrtegi pemasaran harus
diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan.Kepuasan pelanggan merupapakan kunci utama dari konsep
pemasaran dan strategi pemasaran. Ini
berarti bahwa proses yang ditempuh oleh setiap pihak boleh
jadi bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan karakteristik masing-masing tetapi
tujuan akhirnya tetap akan bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen.
Tiga langkah utama di dalam
pengembangan strategi pemasaran, yaitu:identifying and evaluating opportunities
(mengidentifikasi dan menilai peluang). analysing market segments and selecting
target markets (menganalisis segmen segmen pasar dan memilih pasar
sasaran) planning a marketing mix strategy that will satisfy customer’s
needs and meet the objectives and goals of the organisation (merencanakan
strategi bauran pemasaran yang akan
memuaskan kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan tujuan pemasar.
Cravens
(1994) berkomentar bahwa dalam langkah kedua, disamping menganalisis segmen
pasar dan memilih pasar sasaran, adalah sangat penting bagii perusahaan
untuk menentukan positioning strategy (strategi penempatan pasar).
Maksudnya, dalam langkah kedua tersebut pihak pemasar harus menentukan posisi
produknya di pasaran, bagaimana produk dan atau merk yang ia ciptakan akan
dipersepsikan dan diposisikan oleh para konsumen.
Strategi
yang sesuai untuk memasarkan telur bebek di pasar yaitu sebagaii berikut :
1. Trend
dan pertumbuhan industri
Agar
suatu produk dapat dipasarkan dengan baik maka kita harus bisa membuat sebuah
produk yang unik, telur bebek asin sudah mengalami perkembangan di pasaran.
Akan tetapi usaha tersebut laris atau tidaknnya ditentukan oleh keunikan produk
dan cara pemasaran pada produk tersebut,
Untuk telur bebek kita dapat mengasinkannya terlebih dahulu kemudian
merebusnya dan kita juga bisa membuat telur bebek asin aneka rasa.
mengingat
setiap konsumen memiliki perbedaan selera terhadap telur bebek maka produsen
bisa menciptakan produk telur bebek asin aneka rasa yaitu rasa bawang, rasa
udang, dan rasa coklat, dengan kualitas yang baik dan menciptakan merek serta
membuat kemasan yang unik untuk mengemas telur bebek tersebut agar konsumen
dapat membedakan dari 3 jenis telur bebek asin rebus tersebut. Dalam
pengemasannya kita dapat mengunakan kertas plastik mika putih, selain itu juga,
didalam kemasan terdapat kertas putih kecil yang dapat memberikan informasi
tentang tanggal kadarluarsa dan nama produk. Disamping itu kita juga bisa
memasarkan telur bebek yang belum direbus hanya diasinkan saja dan yang tidak
diasinkan.
Untuk memenuhi standar kualitas telur,
kita harus bisa menjalin mitra dengan peternak telur bebek di sekitar. kita
memberi modal, baik berupa bibit bebek atau uang untuk membeli pakan. Tentu
saja, para mitra itu nanti harus menyetor telur bebek ke usaha telur asin milik
kita. Dalam proses pengasinan pun, kita harus menggunakan bahan-bahan pilihan, dan
terjamin kebersihannya.
2. Gambar
pasar, ukuran dan tren pasar
Agar
dapat bertahan dengan bisnis yang kita lakukan kita dapat menentukan harga yang
sesuai dengan yang diinginkan konsumen tapi kita juga harus bisa memaksimalkan
laba dari pemasaran tersebut, dan kita harus bisa memperbesar pangsa pasar
dengan mutu produk yang bagus agar dapat bersaing dengan produk lainnya. Harga
telur-telur bebek tersebut kita bisa membedakan dalam memasarkannya, Harga
telur bebek yang sudah direbus sama yang belum direbus harganya tidak sama,
yang sudah direbus harganya lebih mahal dari pada yang belum direbus. Dan telur
bebek asin aneka rasa lebih mahal dari pada telur bebek asin yang tidak ada
aneka rasanya.
3. Menentukan
peluang strategis
Di
daerah kita belum begitu banyak yang mengusahakan telur bebek asin rebus dan
yang beraneka rasa, sehingga pesaingnya pun masih sedikit, munculnya usaha
telur bebek asin rebus dan aneka rasa seperti ini akan memberikan image
tersendiri bagi masyarakat. Usaha telur asin mempunyai tren pasar yang
cenderung stabil dan tidak berubah-ubah. Meskipun harga-harga produk lain
mengalami kenaikan telur bebek asin tetap masih exist di pasar.
Tak hanya membenahi pasokan telur dan proses
pengasinan, kita juga harus bisa mencermati pasar telur asin yang mengenal
musim sepi. Nah, di saat pasar sedang sepi, lantaran pasokan telur asin
berkurang, kita bisa segera memasok telur asin dan aneka rasa buatan kita dalam
jumlah besar.
4. Target pasar
Target pasar usaha telur bebek asin dan
aneka rasa ini ditujukan untuk masyarakat menengah kebawah. Cara untuk mencapai
target tersebut agar masyarakat mengetahui telur bebek asin rebus dan aneka
rasa ini dan membelinya, Kita dapat melakukan promosi telur bebek asin dan
aneka rasa ini yaitu Dengan mendatangi langsung ke tempat calon konsumen dan menawarkan produk, Promosi melalui media sosialita contohnya Facebook dan
Twitter, dan Membuat iklan di surat kabar, dan
dapat menitipkan sampel pada warung-warung, mini market, dan swalayan.
Selain itu, promosi dapat
dilakukan secara langsung dari orang ke orang, dengan cara pemberian gratis
telur asin kepada konsumen untuk mencoba
Pangsa pasar dari produk
telur asin aneka rasa ini sangat luas hanya diperlukan inovasi dan pengelolaan
yang lebih profesional untuk meningkatkan jumlah penjualan produk telur asin
aneka rasa.
5. Karakteristik pasar
Telur bebek asin rebus dan aneka rasa
merupakan lauk yang mengandung protein dan praktis. Orang tidak perlu
menggoreng atau susah-susah memasaknya, hanya tinggal membuka kulitnya dan
dimakan saja. Sehingga telur bebek asin rebus sangat cocok untuk lauk yang
memenuhi kebutuhan protein tubuh kita.
Kesulitan yang dihadapi
dalam pembuatan telur asin aneka rasa (cokelat, udang dan bawang) ini terletak
pada metode penyuntikan ekstrak rasa dan pengeraman. Kegiatan produksi dimulai
dari menyiapkan
alat dan bahan yang diperlukan yang dilanjutkan dengan memeriksa dan membersihkan
telur yang akan diasinkan (retak/tidak), menyiapkan larutan garam, membuat adonan/medium
pengasinan (batu bata halus danak larutan garam).
Solusi yang paling tepat
untuk mengatasi resiko pecah telur ketika penyuntikan ekstrak rasa di atas
adalah dengan cara lebih berhati-hati dan memilih telur yang kualitas baik
untuk dijadikan produk telur asin aneka rasa, pelaksanaan pemasaran produk
harus dilakukan lebih gencar dengan berbagai media promosi agar masyarakat
mengetahui bahwa ada sebuah produk telur asin aneka rasa yang dapat dijadikan
alternatif usaha baru dari hasil peternakan telur bebek.
Usaha telur asin aneka
rasa sangat potensial untuk dikembangkan karena adanya sebuah inovasi
baru berupa telur asin aneka rasa coklat, udang, dan bawang. Inovasi
telur asin aneka rasa merupakan peluang usaha baru yang dapat dikembangkan
masyarakat sebagai mata pencaharian usaha yang mempunyai prospek cukup
menjanjikan karena belum ada di pasaran. Untuk pengembangan usaha dibutuhkan
pengelolaan yang profesional dan
strategi pemasaran yang tepat. Proses dan biaya produksi yang tidak mahal
menjadikan nilai tambah tersendiri. Direkomendasikan kepada masyaakat untuk
mencoba membuat telur asin dengan aneka rasa yang lain.
REFERENSI
__________,
2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 1.
Edisi Milenium. Prenhallindo, Jakarta.
Kotler,
P. 1991. Manajemen Pemasaran.
Erlangga, Jakarta
Reksohadiprodjo, S., H. Ranupandyo Dan
Irawan.1990.Pengantar Ekonomi Perusahaan Buku 2. Edisi Ke-3. BPFE-Yogyakarta
Warisno.2005. Membuat
Telur Asin Aneka Rasa. PT Agromedia Pustaka, jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar